• Uncategorized

    Orang-orang Anonim dan Percakapan-percakapan Kecil di Sebuah Pasar

    Sejak kecil saya akrab dengan pasar. Almarhumah Simbah dahulu rutin mengajak saya bebelanja ke pasar terbesar di Jogja setiap akhir pekan. Biasanya kami berangkat menumpang bus jalur 4 dan pulang ke rumah dengan becak langganan. Aroma rempah-rempah di gedung belakang yang bercampur dengan bau kain batik terasa familiar tiap saya berkunjung. Simbah pasti akan mengajak saya makan soto daging favoritnya atau membeli es dawet di lorong pasar. Saya kemudian pulang membawa baju baru yang akan dikeluhkan Ibu karena warnanya selalu merah. Sayangnya ketika beranjak SMP saya sudah hampir tak pernah pergi ke pasar bersama Simbah. Bermain dengan teman terasa lebih menyenangkan. “Jangan lupa sholat,” kalimat itu pasti diucapkan beliau ketika…

  • Uncategorized

    So Let’s Start Over Again

      Sedih. Blogpost saya dalam satu tahun terakhir hilang tiba-tiba dan diperburuk tidak adanya backup di beberapa postingan terakhir karena sebelumnya saya selalu ngeblog menggunakan PC kantor (penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, ehem). Akhirnya saya harus merelakannya, bahkan saya lupa udah posting apa saja. Kemarin saya sempat gagal login ke blog ini. Buset dah emang ya Emak-emak, kalo ga lupa password ya lupa apa aja yang kemarin udah diajarin sama Banu, si anak baik hati yang membantu beberes blog. Email saya tidak terdaftar dan saya lupa cara kerja Cpanel getok kepala. Mau buka Google untuk sekedar belajar lagi aja kok terkalahkan sama hasrat buka Instagram. Akhirnya di usia saya…

  • Uncategorized

    A Quick Update 2016

    Awal Januari lalu, saya punya satu lagi lompatan besar dalam hidup. Mas pacar membawa keluarganya ke rumah untuk menyampaikan keinginannya melamar saya. Kami sudah saling mengenal keluarga pasangan, sayangnya orang tua kami belum pernah bertemu. Perasaan saya degdegan saat keluarganya datang ke rumah dan disambut oleh keluarga saya… Almarhum Bapak diwakili oleh Eyang dan Om dari pihak Bapak. Banyak pikiran berkecamuk, duh cocok nggak ya? Acaranya lancar nggak ya? Ada yang ngeganjel nggak ya? Alhamdulillah acara berjalan lancar dan keluarga kami akhirnya saling mengenal. Keinginan mas pacar untuk melamar juga diterima baik oleh keluarga saya, dan dalam acara sederhana itu saya merasa sangat lega. Saya pernah mengalami masa dimana saya takut…

  • Uncategorized

    Begini Rasanya Frenektomi

    Cerita ini saya share agar teman-teman ikut meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut kalian ya 🙂 Saat baru mulai merasakan indahnya masa SMA, saya mengalami kecelakaan. Singkat cerita, rahang kanan patah (untung bukan pas di sendi, jadi ngga perlu bedah dan pakai platina segala) dan saya mendapatkan perawatan spesial: pemakaian plat pada susunan gigi atas bawah untuk mengikat rahang agar bisa tersambung kembali. Sayangnya, pemasangan plat tersebut tidak pas sehingga rahang saya tersambung tidak seperti bentuknya semula. Hal ini tentu saja berpengaruh pada susunan gigi geligi saya. Jadi berantakan kayak kapal pecah! Tapi barulah pada akhir masa kuliah saya berani pasang behel demi merapikan kekacauan itu. Dua tahun pakai…

  • Uncategorized

    Cinta yang Tumbuh di Tempat-Tempat Biasa

    Tapi kalo ini bukan tempat biasa sih… Cinta ini tumbuh di antara peron-peron stasiun kereta api. Cinta ini tumbuh di dek kapal berlunas rendah yang menari di tengah samudera. Cinta ini tumbuh di tapak-tapak berpasir jalan menuju atap langit Jawa. Cinta ini tumbuh di tiap sudut kota Jogja: angkringan nasi kucing, warung bakmi jawa, tebing landas pacu Laut Selatan, dan teras depan Societet Taman Budaya. Cinta ini tidak tumbuh di tempat-tempat (yang menurut orang lain) istimewa. Pertama menjabat tangannya, aura yang menyenangkan tersibak begitu saja. Baru saja aku bertemu ia hari itu, rasanya sudah seperti kenal sejak lama. Bersemangat dan murah senyum, kusematkan tanda di memori bahwa ia perlu kukenal…

  • Uncategorized

    Pada Sebuah Meja Makan

    Selama menjadi bagian dari keluarga Pak Misrudi dan Mak Masnah, saya selalu dipersilakan untuk ikut makan di dapur mereka. Dapur itu sederhana, terbuat dari jalinan bambu dengan atap daun aren yang terpisah dari bangunan utama. “Bu, noro’ ngakan sabedena pei ghi… Nyamana oreng tak andik, nya andik cukok kereng ya Ibu noro’ ngakan pei ya Bu.. Eshon tak bisa masak se nyaman-nyaman carana oreng e nagarana Ibu.” (Bu, ikut makan seadanya saja ya… Namanya orang ngga punya, cuma punya ikan kering ya Ibu ikut makan aja ya Bu.. Saya ngga bisa masak yang enak-enak macam orang di kota Ibu.) Di awal, pertengahan, hingga akhir masa tugas saya, selalu kata-kata tersebut…

  • Uncategorized

    Mendaki Gunung Demi Danau Kastoba

    Danau Kastoba dikelilingi perbukitan, di bagian belakang adalah persawahan di kecamatan Tambak dan laut lepas! Eits, memang di Bawean ada gunung? Jika menganut definisi gunung di Wikipedia yang mengatakan bahwa gunung mempunyai tinggi lebih dari 2000 kaki (600-an meter) itu artinya tidak ada gunung di Bawean. Tetapi jika menganut apa kata orang Bawean, ada 99 gunung di pulau kecil ini! Ya, di Bawean, bukit disebut dengan gunung. *** Akhirnya setelah satu tahun lebih vakum mendaki, sore itu rasa penasaran saya terobati. Gunung Sabu yang konon terletak tepat di tengah pulau akan menjadi tempat pendakian kami bersama teman-teman dari MA Himayatul Islam Kebuntelukdalam. Tingginya tidak lebih dari 200 meter saya kira.…

  • Uncategorized

    Suadi, Bisakah Berdikari?

    Empat siswa laki-laki istimewa di kelas yang saya ampu. Suadi berdiri paling kiri. Selalu memilih bangku yang sama di pojok belakang kelas, ia menumpuk semua buku pelajarannya di atas meja. Seragam merah putihnya yang beranjak kumal selalu alpa dikancingkan. Ah, bukannya lupa. Baju itu sudah kekecilan, bahkan celananya menggantung hingga di atas mata kaki. Bukan karena ia tumbuh terlalu cepat, usianya yang sudah terlalu tua untuk jenjang kelas lima. “Suadi, ini huruf apa? Lihat, gendutnya di belakang,” ujar saya sembari menunjuk huruf ‘b’ pada kertas yang saya tulisi huruf-huruf dengan beragam warna. Tujuannya agar ia mudah mengenali perbedaannya. Saat itu, satu bulan sudah saya menjadi penduduk dusun Serambah. Lama ia…

  • Uncategorized

    Mereka Yang Berproses

    Saya percaya bahwa baik tidaknya perilaku anak berasal dari pembiasaan. Children do what children see. Anak yang dibesarkan tanpa amarah dan emosi akan tumbuh jadi manusia penyayang. Anak yang sennatiasa melihat atau mengalami kekerasan fisik akan menjadi manusia kasar. Anak yang dibesarkan tanpa kesabaran dan keikhlasan akan tumbuh menjadi manusia pendendam. Bagaimana cara anak dibesarkan, seperti itulah ia akan berkembang. Saat ini sudah tujuh bulan saya bertugas di sebuah sekolah di pucuk perbukitan. Di sini, saya temui kenyataan bahwa anak-anak dusun bersekolah dan bermasyarakat dalam hawa acuh yang pekat. Acuh dengan teman, guru, dan lingkungan sekitar. Para siswa ini tidak terbiasa mencium tangan guru atau menyapa saat bertemu gurunya, membuang…

  • Uncategorized

    Mewah dalam Sederhana

    Pagi itu sumpah setia Nin ‘Ali di depan petugas KUA Sangkapura telah membuat Sanna menjadi istri sahnya. Jauh dari hingar bingar akad nikah a la kota, disaksikan ratusan pasang mata, dekorasi gedung dan pakaian mewah, serta kelip lampu blitz tanpa jeda – mereka menikah disaksikan dua saksi yang juga masih tetangga. Dengan motor pinjaman, Nin’Ali membawa pulang Sanna, sang istri yang sama bahagianya, kembali ke rumahnya di balik gemunung Bawean. Pak Jamsuri, wali kelas 1, datang tergopoh-gopoh dari luar. “Ibu, Ibu, iring-iringan pengantinnya sudah datang!” beliau sebenarnya berbisik, tetapi karena suasana sedang hening maka segeralah semua anak mengetahui isi percakapan kami. Spontan, semua siswa saya berlarian keluar menuju teras sekolah…