-
Pengalaman Saya Memperpanjang Paspor di Kanim I Jakarta Selatan
Sudah sejak medio 2014 lalu paspor saya kadaluarsa. Kalau saja tahun 2009 saya tidak nekat pelesir ke negara tetangga, mungkin hingga kini saya belum punya paspor. Padahal dalam kurun waktu lima tahun paspor tersebut aktif, saya jarang ke luar negeri, hehe. Karena itulah rasanya keinginan memperpanjang paspor kembali terasa berat untuk dilakukan. Apalagi sekarang saya berdomisili di Jakarta sementara KTP saya masih asli Yogyakarta. Eh rupanya, memperpanjang paspor tak harus di Kantor Imigrasi tempat saya berasal. Saya dapat memperpanjang paspor di tempat saya berdomisili sekarang, Jakarta Selatan. Oh iya, sebenarnya istilah ‘memperpanjang paspor’ itu tidak ada, karena syarat dan prosedurnya sama dengan pembuatan paspor baru. Baru saja hari Selasa (05/01) saya…
-
Apa Kabar GERD-mu?
“Kinkin, gimana kabar GERD-mu?” seorang teman yang lama tak kontak dengan saya, tetiba mengirim pesan singkat sore itu. Mengetahui ada orang yang nampak paham apa itu GERD, seketika saya surprised. Selama ini setiap bercerita tentang penyakit saya pada teman-teman ketika keluhan itu datang, mereka hanya mengakhirinya dengan kata ‘oooo’. Bingung juga harus bereaksi apa, karena nama penyakit itu bahkan belum pernah mereka dengar sebelumnya. Usut punya usut, dia membaca salah satu posting di blog saya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dia memiliki gejala dan keluhan yang sama. Aha! Seketika kami sama-sama nyambung, setelah sekian lama tidak berinteraksi. Rupanya ia mengalami gejala GERD dengan tingkatan yang lebih buruk dari saya hingga…
-
Semerbak Negeri Tembakau
Seorang ibu memilah daun tembakau sebelum dikemas Saya ingat bahwa almarhum Buppak (ayah angkat saya di Pulau Bawean, Jawa Timur) selalu memesan sebuah benda yang sama setiap saya menyeberang ke Jawa: tembakau. Barang itulah yang membuat kami menjadi akrab pada hari-hari selanjutnya. Tembakau yang saya bawa dari Jawa hanyalah tembakau rajangan biasa yang diperoleh dari Pasar Gresik. Daun kering ini Buppak simpan dalam sebuah plastik lusuh yang sudah berisi kertas linting. Plastik tersebut tak pernah lepas dari tangannya, dibawanya ke sawah, kamar mandi, hingga saat ia beranjak tidur. Buppak adalah seorang pekerja keras yang berubah tak produktif jika ia tak merokok barang satu batang dalam sehari.
-
Pesona Lebaran Dua Kampung Halaman
Home is where your heart is. Saya lahir dan besar di sebuah daerah (yang konon istimewa) bernama Yogyakarta. Detak kehidupan di kota ini seakan telah menyatu dengan raga, sejak ia masih perawan dengan sawah dan ladang nan subur hingga kini ia mulai bersolek ditumbuhi pusat perbelanjaan dan hotel. Yogyakarta adalah perkara hidup yang senantiasa berubah dimana masa kecil yang diagung-agungkan sebagai masa yang indah kini sekedar bagian dari sebuah nostalgia. Keluarga besar saya pun tinggal dan tersebar di Yogyakarta. Mereka ada di desa-desa di balik gemunung Kulonprogo hingga di tepian jalan padat di Kaliurang. Tapi tak pernah terbersit sekalipun kata bosan mengunjungi para sedulur ini karena tak tentu dalam satu…
-
Penghujung Senja Buppak
Foto favorit alm. Buppak. Biar giginya tinggal satu, tetapi tertawa harus paling seru… Kupanggil dia Buppak. Lelaki tua berperawakan kecil yang penuh keriput, namun mata tajamnya masih memancarkan semangat untuk hidup. Tiap kutanya usianya, ia selalu menggeleng. Lupa kapan tepatnya ia lahir, sebagaimana para warga paruh baya di dusun kecil ini. Mungkin ia telah hadir semasa Jepang menginvasi Indonesia. Atau bahkan sebelum itu. Buppak – sebutan untuk bapak atau ayah dalam bahasa Bawean – adalah kepala keluarga di hostfam saya semasa penempatan di Pulau Bawean. Beberapa kali mungkin namanya pernah muncul di blog ini. Bapak Misrudi, lelaki berdarah asli Bawean ini mau menerimaku sebagai anak angkatnya di rumah. Yang paling…
-
Ayu dan Refleksi Tahun Baru
Ayu saat memperkenalkan dirinya di depan audiens. (Foto oleh: Dwinawan) Acara gathering yang diadakan di sebuah kantor akuntan publik sore itu sempat membuat saya khawatir. Sejak awal acara dibawakan dalam bahasa inggris karena audiensnya tak hanya orang Indonesia. Padahal, ada salah satu pengisi acara yang juga merupakan adik asuh di yayasan kami. Mampukah ia presentasi dalam bahasa inggris di depan para profesional yang meluangkan waktunya sesaat untuk duduk manis mendengarkan kami? “Gapapa Kak, saya pakai bahasa Inggris saja,” Ayu, nama pengisi acara termuda tersebut, berdiri dengan penuh percaya diri ketika ditawari untuk menggunakan bahasa indonesia dalam speechnya. Decak kagum segera muncul dari sesama pengisi acara. Anak ini tidak main-main. Lalu…
-
Jenis-Jenis Pengendara Motor di Jogja: Sebuah Pengamatan (Tidak) Ilmiah
Sebulan terakhir saya rutin membelah Jogja. Bagi yang rutin main atau bahkan asli wong Jogja pasti tahu meskipun daerah istimewa ini kelihatannya hanya seuprit di peta pulau Jawa, tapi luasnya nggak kira-kira. Hahaha. Jadi setiap hari kerja saya harus berangkat dari rumah di dekat Ringroad Utara (kampus UGM) ke kantor di wilayah kota Bantul yang jauuuuh di selatan. Karena itulah saya sebut ‘membelah Jogja’. Jarak tempuh satu arah sekitar 15an kilometer. Lumayan… Nah, dengan jarak pulang pergi sejauh itu, saya tidak mau menghabiskan waktu, uang, dan tenaga untuk berlama-lama di jalan. Jadilah selama beberapa minggu pertama saya mencoba beragam rute pulang pergi demi mendapatkan efektivitas dan efisiensi maksimal! Pertama saya…
-
Gunungkidul Pada Suatu Hari
Pagi masih muda. Ine memacu cepat kendaraannya, berkejaran dengan jarum menit yang belumlah genap melewati pukul enam. Hawa pagi ini tak membuat kami menggigil, mengingat semalam harus terbangun berkali-kali karena gerah bukan main. Akhir musim kemarau di Jogja kali ini cukup menyiksa: udara kering berdebu dan suhu yang cukup membuat kepala cenat-cenut. Berangkat dari Kota Bantul, sepeda motor Ine arahkan menuju timur melewati jalan lintas kabupaten yang mulus dan berkelok-kelok. Kami menuju Gunungkidul untuk kepentingan kunjungan ke sekolah yang menjadi mitra yayasan. Saya selalu suka perjalanan ke Gunungkidul apalagi pada pagi hari. Pemandangannya luar biasa. Barisan pohon jati yang meranggas dan berwarna kemerahan adalah favorit saya. Enaknya ke Gunungkidul lewat…
-
Dicari, Pelari Terakhir! (+Pengalaman Seleksi Indonesia Mengajar)
jalan masuk menuju Dusun Serambah, dusun penempatan saya di Pulau Bawean (2013) *tulisan ini saya buat berbekal potongan ingatan dari lebih setahun yang lalu. maaf jika ada kesalahan penulisan, ya 🙂 Rasanya baru kemarin saya menapakkan kaki di Jalan Galuh II no 4 sembari menggendong sebuah carrier, dengan perasaan tidak karuan karena selanjutnya hidup saya akan berbeda. Halah. Yap, 22 April 2013 adalah hari bersejarah karena itulah hari pertama saya akan memasuki camp pelatihan Pengajar Muda VI. Hampir satu setengah tahun yang lalu! Oh maaan, cepet banget! Perjalanan panjang tersebut dimulai dari sebuah titik balik. Alkisah pada akhir tahun 2012, dengan langkah gontai saya memasuki gedung Grha Sabha Pramana UGM…
-
Sebulan Jajal Food Combining, Apa Hasilnya?
“Orang kurus kayak kamu itu justru harusnya lebih waspada. Mereka yang gampang gemuk punya alarm untuk atur pola makannya ketika berat badan mulai berlebih. Untuk kamu yang susah gemuk pasti akan merasa tenang makan apa saja. Baru nanti waktu tua kebingungan kok kadar kolestrol dan tensi lebih tinggi dari mereka yang gemuk.” Suatu ketika seorang sahabat, yang sayangnya saya lupa siapa, kurang lebih mengatakan hal seperti ini pada saya. Saat itu kami sedang berkumpul dan membahas betapa beruntungnya orang macam saya yang tidak perlu waswas makan terlalu nggragas. Cetaar! Rasanya kayak dislepet pakai sarung dan tetiba air muka saya langsung muram terngiang-ngiang hal tersebut. Ah, yang benar orang kurus juga…